Sejak
permulaan sejarah Kristen, musik memegang peranan yang penting dalam kehidupan
dan perkembangan agama Kristen. Hal ini dapat kita temukan melalui data-data
sejarah mapun Alkitab. Dan melalui sejarah kita mendapatkan bimbingan untuk
menentukan sikap dalam menggunakan musik. Menurut penyelidikan, kira-kira 40%-50%
acara dalam ibadah diisi oleh musik. Oleh sebab itu musik harus ditempatkan
pada tempat yang sebenarnya.
Musik
berasal dari kata “muse”, Muse adalah nama salah seorang dewi Yunani yang
bersaudara 9 orang. Mereka adalah dewi yang menguasai kesenian, terutama musik.
Menurut
Webster`s Dictionary, Muse berarti: ilmu atau
kesenian yang berkaitan dengan susunan nada atau bunyi yang teratur yang
mempunyai kesatuan dan hubungan yang harmonis satu dengan yang lainnya.
Phytagoras, seorang filsuf dan ahli matematika Yunani
terkenal mengatakan bahwa: Musik adalah suatu sistim yang merupakan gabungan
antara bunyi dan irama yang berada dibawah pengaruh hokum matematika yang
terdapat di alam ini.
Aristoteles,
seorang filsuf Yunani yang termasyur juga
sependapat dengan Phytagoras, berkata: Musik adalah sesuatu yang dapat di pakai
untuk mengungkapkan dan meniru apa yang terdapat dalam hati atau jiwa
seseorang.
Para ahli dalam dunia psikologi maupun kedokteran menemukan bahwa music dapat menjadi terapi yang
baik untuk beberapa jenis penyakit. Terutama yang berhubungan dengan kejiwaan
dan emosi.
Di dalam Alkitab versi bahasa Inggris, kata “nyanyian Mazmur”
berbunyi “music and song”, sehingga artinya menjadi jelas. Yaitu tekanan untuk
mendekati Allah adalah melalui musik. Oleh sebab itu jelas bahwa pelayanan musik
adalah sarana untuk mendekati Allah dan segala seuatu yang ada hubungannya
dengan Allah.
Kitab Mazmur sebagai "buku nyanyian" orang Yahudi membuktikan pentingnya peranan musik
dalam ibadah. Dalam kitab Keluaran, terutama yang berhubungan dengan Sepuluh
Perintah (Ten Commandmends), musik tidak pernah dilarang untuk
dipergunakan dalam ibadah.
Disamping
itu ada beberapa kekhususan dari pelayanan musik yang perlu kita pelajari juga. Kekhususan ini dapat kita lihat dalam Amanat Agung Tuhan Yesus sebelum naik ke Surga,
yang terdapat dalam Matius 28:18-20. Dari ayat ini dikatakan bahwa gereja mempunyai
tugas khusus, yaitu: menjangkau yang sesat, menghimpun, dan mendidik. Pelayanan
musik gerejawi adalah selaras atau sejalan dengan pelayanan gereja. Maka pelayan musik gerejawi mempunyai pelayanan khusus seperti yang
diterima oleh Gereja, dalam hal ini berupa tugas dalam: penginjilan,
persekutuan dan pendidikan.
(Welly W., 2008 - Institut Theologia Aletheia)
(Welly W., 2008 - Institut Theologia Aletheia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar