Musik adalah salah satu anugerah dalam hidup yang sudah
dianggap biasa, baik bagi orang Kristen ataupun orang di luar Kristen.
Musik diyakini dapat menenangkan hati yang sedang gundah atau galau dan dapat
memberikan semangat. Namun ada yang unik dan menjadi ciri khas bagi kita yang
adalah orang-orang Kristen, musik tidak hanya dapat menenangkan hati dan
memberikan semangat bagi diri kita, tetapi juga dapat memotivasi kita untuk
hidup bagi Kristus, dan melalui nyanyian kita dapat mengangkat hati dalam pujian
kepada Tuhan. Ada jemaat yang menyebut “Tanpa nyanyian, bagaikan makan sayur
tanpa garam.
“Nyanyian bagi Tuhan”
atau di dalam bahasa Yunani “hymnos”
yang kita sebut dengan “Hymn” atau “Himne”, jika saya definisikan adalah puji-pujian
untuk Tuhan atau Firman-Firman Tuhan yang di ungkapkan lewat serangkaian nada. Bahkan
di dalam Alkitab kita, ada salah satu kitab yang khusus isinya berupa pujian
yang sangat kita kenal, yaitu kitab Mazmur. Ada juga yang disebut sebagai “canticle” yang adalah pujian di dalam
Alkitab, selain Mazmur, misal: Nyanyian Maria, “Magnificat” (Lukas 1:46-55).
Sebenarnya kata "Nyanyian baru" secara keseluruhan muncul sebanyak 9x di Alkitab kita, yaitu 6x di kitab Mazmur (Mazmur
33:3, 40:4, 96:1, 98:1, 144:9 & 149:1), 1x di kitab Yesaya (Yesaya
42:10) dan 2x di kitab Wahyu (Wahyu 5:9 & 14:3).Berulang-ulang
Tuhan menyuruh kita menyanyikan nyanyian baru.
Apakah arti “nyanyian baru”? Untuk
apakah kita harus menyanyikan “nyanyian baru”? Apakah Tuhan mempunyai maksud tertentu?
Definisi “nyanyian baru” yang biasanya kita pahami adalah nyanyian yang belum pernah kita kenal
atau dengar. Hal itu memang benar, tetapi apakah “nyanyian baru” yang
demikianlah yang dimaksudkan Tuhan? Maksud Tuhan bukanlah definisi yang seperti
ini, nyanyian lamapun, yang kita sudah hafal di “luar kepala”, dapat menjadi
nyanyian baru dihadapan Allah.
"Nyanyian baru” ialah nyanyian yang keluar dari dalam hati kita
karena kita mengalami suatu “pengalaman baru” dengan Tuhan, sehingga artinya bukanlah
selalu identik dengan “nyanyian yang baru diciptakan”. Ada beberapa arti dari
“nyanyian baru”:
- Dengan cara yang baru
- Dengan pengertian yang baru
- Dengan sikap hati yang baru
- Dengan sukacita yang baru
Seperti inilah nyanyian baru yang dimaksudkan oleh Allah, yaitu
suatu nyanyian dari pengalaman baru dengan Allah dan itu selalu indah dan selalu menggetarkan
hati setiap umat Tuhan. Kemudian, apakah yang menjadi maksud Allah melalui nyanyian
baru? Mengapa Allah menyuruh kita menyanyikan nyanyian baru? Karena Allah
merindukan supaya kita bertumbuh
dalam kehidupan rohani kita, bertumbuh
di dalam pengalaman dengan Allah, jangan tinggal pada tingkat kerohanian yang
sama terus seumur hidup kita. Allah sangat sedih kalau hidup rohani kita
macet pada tingkat yang sama terus alias diri kita mengalami stagnansi bahkan
kemunduran rohani. Allah menginginkan supaya kita terus menerus mengalami
pengalaman-pengalaman baru dengan Allah dan kita terus bertumbuh.
Seharusnya bertumbuh
itu sangat menarik hati dan merupakan pengalaman yang amat sangat menyenangkan,
sebaliknya, jika kita sampai macet di dalam pertumbuhan pastilah sangat
menjemukan. Di dalam pertumbuhan pastilah ada proses yang adalah pengalaman
diri kita yang berjalan dengan Allah, termasuk di dalam pengalaman diri kita
ketika melewati ujian-ujian yang genting dengan berpegang teguh pada
Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus.
Kalau Tuhan menyuruh kita terus menerus menyanyikan
nyanyian baru, itu berarti Allah menginginkan supaya kita terus menerus
mengalami pengalaman-pengalaman baru dengan-Nya. Ini berarti diri kita harus terus
meningkat dari tingkat yang lama ke tingkat yang lebih tinggi lagi, naik lagi
ke tingkat yang lebih tinggi, begitu seterusnya setiap hari terus menerus, hari
demi hari. Bertumbuhlah dan alamilah pengalaman-pengalaman baru dengan Allah. Sampai
kapankah kita menyanyikan pujian baru untuk Tuhan? Sampai Tuhan Yesus datang
yang kedua kalinya, dan artinya kita dituntut untuk terus bertumbuh tiada hentinya
hingga Dia datang kembali.
Kita bernyanyi memuji Tuhan bukanlah supaya Dia baik dan
menolong kita, atau sebaliknya, supaya Dia tidak marah dan lantas menghukum
kita. Tuhan adalah Allah baik dan penuh rahmat sejak awal sampai
selama-lamanya. Dia mengasihi umat-Nya dan memberikan diri-Nya tanpa pamrih. Dia
tidak perlu disogok dengan pujian agar memberikan berkat-Nya. Kalau begitu apa
makna pujian itu?
Puji-pujian adalah respons atau tanggapan kita terhadap
kasih, kebajikan, kemuliaan dan keagungan Tuhan kita. Kita memuji Dia bukan supaya
Dia baik, tetapi karena Dia baik. Bukan supaya Dia menolong kita, tetapi karena
Dia justru telah menolong kita. Bukan supaya Dia tampak agung dan mulia, tetapi
karena Dia memang benar-benar agung dan mulia. Artinya adalah tanpa pujian dari
kita, kebesaran dan keagungan Allah tidak akan berkurang sedikit pun. Namun
sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, yang senantiasa kita ini diberkati
dan dilindungi oleh Allah, tentulah kita pantas memuji-muji nama-Nya. Hanya
puji-pujian itulah yang dapat kita lakukan sebagai ungkapan syukur dan terima
kasih kita kepada-Nya, terus
nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan kita di sepanjang usia kita, dimulai dari
saat ini juga hingga Dia datang kembali.
Soli deo gloria.
(Welly W., 2015 - GKT Blimbing)
(Welly W., 2015 - GKT Blimbing)
nyanyian baru yang dimaksud itu adalah nyanyian yang baru diciptakan menggunakan Roh...
BalasHapusorang yang mampu melakukan itu adalah orang yang hatinya sudha dipenuh oleh Roh..
dan ketika mereka menyanyikan nyanyian baru itu, harus ada penafsir kalau ingin tau arti lagunya...
saya cari kesana kesini, semua artikel sama saja..